Kamis, 10 Desember 2009

Ke Surabaya...akhirnya...

Setelah gagal ke Surabaya lebaran yang lalu, akhirnya Sena bisa juga ke Surabaya pas Idul Adha. Kita semua, aki, bi Ulan, ma dan Sena naik kereta api..tut..tut..tut...
Sena senang sekali waktu keluar dari rumah berbondong-bondong bareng aki dan bi Ulan lengkap dengan perlengkapan menginap beberapa tas dan koper. Walau pun sbenenernya Sena belum tahu Surabaya itu jauuuhhhhh...deh. Bapak ga ikut, karena giliran harus dinas minggu itu, ya gpp lah.
Tadinya, ma takut Sena rewel dan ga bisa tidur. Soalnya Sena terbiasa bobo di suasana yang sepi. Padahal di kereta api itu kan goyang-goyang dan lumayan berisik suara nya, walaupun kita pake kereta yang paling bagus waktu itu, KA eksekutif Turangga. Tapi ternyata Sena sangat menikmati perjalanan, serba ingin tahu, sampai2 bobonya agak telat karena melihat banyak orang lalu lalang. Ya...habis aki mesen tempatnya yang deket gerbong resto.Tapi Sena bobo nyenyak sekali, malah Ma yang kurang tidur nih, karena biasa tidur rebahan, tidur sambil duduk ga nyaman.
Nyampe di Surabaya pagi harinya, ketemu dengan suhu udara yang jauh berbeda dengan Bandung. Weuuhhhh...panasnya. Tapi, Sena lagi2 ga rewel, baikkkk banget.

Kamis, 29 Oktober 2009

Saatnya bermain ^^

Sena sekarang jadi seneng banget main, makin seneng ngacak-ngacak, bongkar-bongkar dan mencoba sesuatu. Sena juga senang berbagi, kalao lagi pegang makanan atau benda apa pun selalu ia tawarkan pada orang disekitarnya..."mau?"

Selasa, 06 Oktober 2009

Hobi Baru : Nongkrong

Sena sekarang jadi hobi nongkrong, paling sering di Box sambil meracau atau korek-korek sisi box. Kalau pagi2 sambil nunggu Ma dandan dan nge-blow rambut ^^.



Sabtu, 03 Oktober 2009

Dede Naila

Bi Yuli, adik Ma yang kedua udah hamil tua waktu Enin pergi ke Surabaya. Enin kesana emang mau nemenin Bi yuli waktu ngelahirin dan bantu merawat bayinya setelah dilahirin.
Tanggal 18 Agustus 2009 akhirnya kabar baik datang dari Surabaya. Bi Yuli sudah melahirkan. Selamat ya ^^. Sayang, jauh sekali jadi ga bisa langsung lihat bayinya.
Nama bayi Bi Yuli adalah Naila Putri Adiyasa. Dede Naila lucuuuu sekali, mirip Bi Yuli dengan rambutnya yang lurus dan hitam. Kapan ya Sena punya dede lagi? Hehehehe...
Pengennya cepet-cepet kita nengok Naila, tapi waktunya agak sulit. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini Sena bisa lihat dede Naila ya :)











Enin difoto bareng dede Naila yang udah umur 1 bulan.

Rabu, 30 September 2009

Lebaran tahun ini...

Semangat...semangat...semangat...semuanya semangat menyambut lebaran tahun ini, karena kita semua mau pergi ke Surabaya lihat dede Naila!

Tadinya sih begitu...tapi...hiks...malam sebelum keberangkatan Sena muntah-muntah...sampai menjelang subuh badannya lemas dan mulai demam. Ma dan Pa bawa Sena ke Dsa, karena rumah sakit sudah mulai libur menjelang lebaran esok hari. Dokternya bilang waktu itu klo muntahnya reda boleh di bawa pergi jauh. Tapi ternyata pulang ke rumah Sena malah jadi buang air beberapa kali...diare...ya ampunnnn....akhirnya Aki ambil keputusan kita ga jadi ke Surabaya. Cuma Bi Ulan yang berangkat, karena kasihan Enin yang sudah berharap kedatangan kita di sana.

Sore harinya sebelum berangkat Bi Ulan sempet ngingetin Ma bawa Sena ke UGD RS Cibabat. Kasihan lihat Sena lemes karena muntah dan buang air saja. Ma juga berpikir begitu, tapi tahu betul Sena pasti di infus, dan Ma ga tega klo lihat Sena di infus.

Apa mau di kata, sore itu Ma dan Pa bawa Sena ke RS. Sena diinfus. Ma sedih sekaliiii...hancur rasanya hati Ma, malam takbiran dan lebaran akhirnya di rumah sakit nemenin Sena yang terbaring lemas ga berdaya, demamnya tinggi dan diare. Ya Allah...












Sena, malam pertama di rumah sakit. Demam tinggi ditemani gaung takbiran.



Tiga hari di rumah sakit Ma rasa cukup, jadi waktu demam Sena sudah turun dan bab nya udah berkurang Ma paksa bawa Sena pulang. Walau sebenarnya pihak RS sendiri nyaranin jangan dulu pulang.
Bener deh...begitu sampai rumah Sena seger sebentar, tapi buang air lagi sampai sorenya begitu lemes dan akhirnya, Ma bawa ke RS lagi...huhuhuhu....maafin mama sayang...











Sena sudah mulai segar, ga mau bubur, mau biskuit aja.


Alhamdulillah Sena sangat tabah, walau agak trauma melihat para perawat yang masuk kamar. Seminggu kondisi Sena sudah membaik. Ma senang Sena bisa pulang. Semua hal buruk yang ada di rumah sakit ayo kita buang jauh-jauh...jangan sampai terulang lagi. Sena anak mama, sehat terus ya, nak...





Rabu, 19 Agustus 2009

First Birthday...Yeeee!!!!

Sudah lewat dari 2 minggu lalu ulang tahun Sena yang pertama, tapi Ma baru sempet posting lagi, maaf ya...

Ulang tahun Sena sudah ditunggu2 sejak beberapa minggu lalu. Bapa pengen bikin nasi kuning untuk dibagikan ke tetangga sekitar, sedangkan Ma pengen Sena punya kenang2an di foto sama Ma di depan kue ulang tahun Sena yang pertama, plus kue nya nanti dibagikan ke teman2 Sena. Oooo...ya...Sena udah punya banyak temen loh...tentunya mereka udah lebih senior dari Sena. Tapi mereka senang sekali main dan bercanda dengan Sena.

Awalnya Ma cuma pengen kue yang sederhana untuk kenang2an saja. Tapi trus Ma terlalu banyak liat2 contoh ulang tahun orang lain di internet. Ma jadi ngiler pengen bikin kue model cup alias cup cake yang lagi trend buat ulang tahun anak2 jaman sekarang, dengan hiasan lucu2 dari bahan fondant. Tapi...hitung2 bujetnya mahal juga ya hehehe...udah gitu, Sena nya juga belum terlalu mengerti dengan ulang tahun ini. Setelah bingung sana sini, Ma akhirnya balik lagi sama tujuan semula, bikin kue sederhana saja untuk kenang2an dengan Sena.

Tapi tetep, Ma punya permintaan khusus untuk hiasannya. Ma pengen di kue nya ada gambar mataharinya. Soalnya nama Sena artinya Cahaya, sedangkan Nairani sendiri asalnya dari Nur yang artinya Sinar. Jadi, Sena itu adalah Sinar cahaya buat kehidupan Ma dan Bapa, seperti Matahari yang selalu menyenari bumi, memberikan kehidupan yang cerah dan penuh arti.












Ok, jadi gini nih hasil pose di depan kue nya...

Mataharinya ketutupin sama tiga kembang gede2 yang sebenernya ma ga suka :P, tapi gpp deh...

Kamis, 30 Juli 2009

Sang Malaikat Pelindung

Suatu ketika ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan.

Maka ia bertanya kepada Tuhannya, "Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku ke bumi. Tapi aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungiku di sana?".

Tuhan pun menjawab, "Tak apa, malaikatmu itu akan selalu menyenandungkan lagu untukmu dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia".

Namun si kecil bertanya lagi, "Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai ?"

Tuhan pun menjawab, "Malaikatmu itu akan membisikkanmu kata-kata yang paling indah, dia akan selalu sabar ada di sampingmu dan dengan kasihnya dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia".

Si kecil bertanya lagi, "Lalu bagaimana jika aku ingin berbicara padaMu ya Tuhan ?"

Tuhanpun kembali menjawab, "Malaikatmu itu akan membimbingmu. Dia akan menengadahkan tangannya bersamamu dan mengajarkanmu untuk berdoa".

Lagi-lagi si kecil menyelidik, "Namun aku mendengar di sana ada banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku ?"

Tuhanpun menjawab, "Tenang, malaikatmu akan terus melindungimu walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia sering akan melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmu".

Namun si kecil ini malah sedih, "Ya Tuhan, tentu aku akan sedih jika tak melihatMu lagi".

Tuhan menjawab lagi, "Malaikatmu akan selalu mengajarkanmu keagunganKu dan dia akan mendidikmu bagaimana agar selalu patuh dan taat padaKu. Dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingatKu. Walau begitu Aku akan selalu ada di sisimu". Hening. Kedamaian tetap menerpa surga. Namun suara-suara panggilan dari bumi terdengar sayup-sayup.

"Ya Tuhan aku akan pergi sekarang, tolong sebutkan nama malaikat yang akan melindungiku..."

Tuhanpun kembali menjawab, "Nama malaikatmu tak begitu penting. Kamu akan memanggilnya dengan sebutan IBU".

by Islamination, di coppy dari pesan di sebuah millist

Kamis, 16 Juli 2009

Puisi untuk Sena

Sena...

Walaupun jarak rumah dan kantor cuma 30 menit
mama selalu kangen kamu...
Dikantor waktu mama diisi dengan ingatan
betapa lucu dan pintarnya kamu
Membaca artikel-artikel menarik tentang
makanan bergizi untuk sang buah hati
Mama jadi ingat Sena
Mama ingin tiap hari menyiapkan makan untukmu
Walau belepotan sesudahnya
Mama ingin tiap hari menyuapkan makan untukmu

Sena...

Walaupun dengan gagah Mama tinggalkan kamu setiap pagi
tapi dalam hati mama tak tega
Mama ingin tiap hari temani kamu bermain
walaupun akan melelahkan, tapi sangat menyenangkan
Saat kamu bangun dipagi hari dan tersenyum melihat mama
Hilang rasa kantuk yang masih tertinggal karena tak cukup tidur
Saat kamu menyambut kedatangan mama sore hari sepulang dari kantor
Hilang rasa suntuk yang masih terbawa dalam perjalanan

Sena...

Saat kau tumbuh dewasa kelak, kamu akan bandingkan mama dengan orangtua yang lain
Tapi mama tak akan bandingkan kamu dengan anak yang lain
Sena adalah sena, anak cantik, pujaan hati Mama

16 Juli 2009

Senin, 13 Juli 2009

Ke Sukabumi

Sudah lama pengen banget bawa Sena main ke kampung halaman Bapak di Sukabumi. Biar Sena tahu sama saudara-saudara Bapak di sana. Tapi selama ini Ma khawatir Sena masih terlalu kecil untuk perjalanan jauh. Apalagi Bapak sangat susah untuk libur lama, jadi pasti ga akan bisa nginep lama-lama di sana.

Cuma keinginan kuat Ma dan Bapak untuk bawa Sena ke sana akhirnya timbul juga minggu kemarin. Sudah direncanakan sejak seminggu sebelumnya untuk bawa Sena menginap di rumah Umi satu malam. Pergi sabtu pagi dan pulang minggi pagi nya. Bapak ga mau bawa Sena diperjalanan terlalu siang, kasihan panas, karena kita pakai Bis Umum Antar Kota. Ma sempet khawatir, karena hari jumatnya Sena terlihat kurang enak badan, hidungnya pilek. Enin dan aki juga sempat peringatkan Ma. Tapi Bapak tetap membesarkan hati, Sena pasti kuat.

Maka akhirnya berangkat juga seperti rencana. Numpang Bis AC ke Sukabumi. Alhamdulillah, Sena kuat dan tidak rewel, malah sangat menikmati perjalanan.

Sampai di Sukabumi tentu sambutan dari saudara-saudara sangat heboh. Sena sempat malu-malu dan sembunyi di ketiak Ma. Tapi cuma sebentar, terus antusias pengen ikutan maen sepupu-sepupu disana. Pulang dari Sukabumi pun Sena baik-baik saja. Ma sangat lega.

Sena dan Boneka Dora

Waktu Sena umur 7 bulan, Aki sudah kenalkan Sena sama tokoh kartun yang sangat pintar. Namanya Dora. Sena kelihatannya senang sekali, langsung matanya terus melihat ke televisi, sangking semangatnya sampai jerit-jerit dan ingin nempel ke tv...mungkin Sena pikir bisa loncat masuk ke tv dan ikut main sama si Dora.

Rasa senang Sena sama si Dora ini menimbulkan ide dibenak Ma dan aki. Kami semua yang mencintai Sena ingin kamu punya boneka Dora. Tapi rupanya sekarang sedang ga musim. Dimana-mana nyari boneka Dora susah, ga gampang kaya waktu pertama kalo tokoh kartun ini muncul beberapa tahun yang lalu. Kalau VCDnya banyak, tapi kan Sena belum mengerti dengan film2 Dora yang banyak muatan pendidikannya. Kalau Boneka, Sena pasti suka.

Lama sekali sudah putus asa ga nemu juga boneka Dora ini. Suatu saat Bi Ulan ada kesempatan tugas ke Pulau Natuna, dan mau mampir ke Pulau Batam. Wah, Ma pikir Batam ini kan tempat yang banyak jual barang-barang dari luar negeri. Jadi Ma titip Bi Ulan, siapa tahu lihat toko mainan tolong tanyakan apa ada boneka Dora.

Eh, ternyata kejutan, Si Dora ini dibawa dari Batam sama Bi Ulan ke Bandung khusus buat Sena. Boneka Dora ini cuma tinggal satu di sebuah toko mainan diantara banyaknya toko mainan yang berderet-deret. Waduh, makasih Bi Ulan.

Sena sudah tahu sekarang kalau ditanya, mana Dora? Sena akan mencarinya, menghampiri, mengambil dan...membantingnya ke lantai...hehehe...dasar Sena! Sena sepertinya mulai punya rasa iri, kalau enin atau aki pegang Dora, pura-pura main sama Dora, Sena juga pasti langsung merebut Dora lalu membanting dan menginjak-injak Dora. Aduh..aduh...anak cantik kok galak...

Sebelas bulan

Tiba-tiba saja Sena terlihat sudah besar sekarang. Sebelas bulan ya, hampir setahun. Walaupun secara motorik kasar Sena perkembangannya belum banyak tapi secara emosional Sena hebat banget. Rasa empati dan emosinya meledak-ledak.

Sena mulai senang mengajak siapa saja untuk maen petak umpet. Sena akan pura-pura pergi atau bersembunyi dibalik kursi atau gorden, lalu mengintip diam-diam. Lucu sekali gaya kamu itu. Kalau yang diintip ternyata mendekat Sena akan menjerit dan tertawa lalu bergerak menjauh sambil kakinya bergerak lincah hendak berlari. Sayang, kamu belum bisa lari sendiri ya, berdiri sendiri saja belum ah, tapi maunya udah pengen main petak umpet dan kucing-kucingan. Tapi itu sangat menyenangkan, melihat tawa ceria dan mata Sena yang berbinar-binar.

Sena makin naik berat badannya, sudah 8 kilo bulan ini. Tapi makannya susah minta ampun. Pengenya sambil mengacak-ngacak makanan. Kalau selesai makan pasti bukan cuma cuci tangan, Sena harus cuci muka, tangan, kaki dan mulut. Baju tentu saja tiap habis makan harus diganti. Habis itu lantai juga harus ikut dibersihkan, soalnya pasti kotor bekas Sena menggambar pake makanan.

Sena sepertinya sudah mengerti banyak kata, walaupun belum bisa mengeluarkan kata-kata. Kalau disuruh duduk sebelum mengambil barang yang jatuh, Sena mengerti. Bagaimana cara turun dari undakan tangga yang tinggi juga tau. Trus caranya turun dari tempat tidur juga Sena sudah paham. Trus habis itu keliatan muka Sena yang pengen dipuji hehehe...pinterrrr...

Ma makin sayang sama kamu, Bapak, aki dan enin juga :)

Kamis, 11 Juni 2009

Makan sendiri


"Sena pengen emam sendiri ya...ma jangan ganggu, sambil liat tv nih, asik walaupun cuma ama nasi doank."


"Ma genti ya pake mangkok plastik, klo piring ntar pecah..."
"Apa ma? Kok digenti? Aaahhh...ga asik, emamnya udah, Sena maen2 nasi aja deh..."

Menanti kejutuan 10 bulan nya Sena

Sekarang udah tanggal 11, berarti udah hampir 1 minggu lebih dari tepatnya ulang bulan Sena yang ke 10. Selamat, ya^^
Setiap orang yang liat Sena selalu menyangka kamu udah 1 tahun, soalnya badan Sena memang tinggi. Ma belum timbang dan ukur lagi badan Sena, mungkin nanti Sabtu sekalian kontrol ke dokter. Yang jelas gendong Sena makin berat, kerasa banget klo pegang Sena yang pengen dititah, badan Sena makin berisi dan bertenaga.

Katanya usia 10 bulan ini bagi yang blum ada kemajuan psikomotor di usia sebelumnya, maka akan ada keajaiban di bulan ini. Mama jadi deg2an. Sena sempet diare 2 hari yang lalu. Kata enin Sena mau tambah pinter. Ma ga khawatir soalnya emam dan minum susunya Sena tetep banyak.

Ternyata Sena bener bikin kejutan, sekarang udah bisa pok ame-ame, alias tepuk tangan...horeeee!!! Hehehe ma seneng banget, soalnya dari bulan-bulan lalu Sena dicontoin tepuk tangan tapi ga pernah bener, malah bengong atau nunjukin rasa males. Eh ternyata bisa sendiri ya...

Karena baru bisa, apa aja dibikin tepuk tangan, tiap ada musik tepuk tangan, semua orang ketawa tepuk tangan, begitu bangun tidur juga tepuk tangan :). Waktu cerita di telp sama bapak, bapak jadi ga sabar pengen cepet pulang liat tepuk tangannya Sena.

Sena juga udah bisa duduk agak lama, ga goyang2 lagi kaya bulan lalu. Seneng ya...Ma ga khawatir lagi Sena blum bisa berdiri sendiri atau blum bisa jalan, pada saatnya nanti Sena pasti tunjukin sama Ma, ini loh ma, Sena udah bisa jalan, udah bisa lari, ayo main kejar-kejaran walah...hehehe...

Selamat ulang bulan ya anak cantik, makin pinter dan makin sehat ya :)

Senin, 11 Mei 2009

Ngoprek













"Sena lagi sibuk ma jangan ganggu, ya..."

"Lagi apa sih?"

"Ini benerin rodanya, kempes kayanya..."

Jumat, 08 Mei 2009

Sembilan bulan ya...^^

Ga kerasa ya, udah gede lagi...gitu deh para tetangga yang melihat sena sekarang. Ga kerasa? Yey...dianya ga ngerasa, yang sehari2 ngasuh pasti ngerasain banget lah...:P
Tapi emang ga nyangka udah 9 bulan yang lalu aku melahirkan anak pertamaku yang cantik jelita ini. Coba lihat sena udah bisa apa?

Udah pengen makan sendiri...sena lebih sering pengen masukin makanannya sendiri ke dalam mulut, ga mau disuapi. Awalnya mama dan aki ngasih ijin, oke lah gpp belajar makan sendiri ya. Tapi enin itu loh, dia itu sayang sama sena pake pikiran panjang, klo makan sendiri aja sena makannya ga bener. Soalnya kebanyakan ngacak2 dari pada makannya, jadi musti disuapi. Awalnya susah, tapi lama2 Sena mau lagi disuapin. Dasar si enin ini emang sabar dan ulet.

Alhamdulillah berat sena sekarang naek lagi 4 ons, jadi 7,4 kg, setelah turun satu kilo waktu sakit lalu dari 8 kg ke 7 kg. Mama seneng, Sena emam dan mimi susu nya sekarang tambah banyak. Laporan sama bapak, bapak juga seneng, ga terlalu khawatir.

O ya, sama dokter Sena di vonis kena flek di paru2nya, jadi musti minum obat selama 6 bulan ga boleh putus. Awalnya mama tentu aja sedih, nangis deh...tapi ya mau gimana lagi, Sena ga akan sembuh dengan tangisan mama. Jadi mama musti tegar dan sabar kasih Sena obat tiap hari sampai Sena sembuh. Walaupun agak susah kasih obat ke Sena, tapi pikiran kalau Sena musti sembuh itu kasih mama semangat, ga boleh ga tega liat tangisan Sena. Toh habis minum obat Sena ketawa riang lagi.

Umur 9 bulan bayi lain mungkin udah pinter merangkak dan ada yang udah bisa berdiri, kaya Dahfin anaknya Bu de Dian di Bali. Tapi Sena belum. Mungkin karena terlalu sering di gendong dan ditaruh di Baby Walker ya. Jadi sekarang Sena udah lebih sering di titah, biar kuat otot kaki dan pinggangnya. Cuma kadang Sena keliatannya kangen sama Baby walkernya, jadi di taruh disana sebentar. Biasanya Sena langsung seneng dan meluncur ke sana-kemari :)

Celotehan Sena lebih rame, walaupun kata "mammah" dan "abbah" yang sempet keluar dari mulutnya sekarang hilang lagi.

Gimana pun juga mama tunggu kepandaian Sena yang lain, mama ga khawatir, karena mama tau Sena anak yang pintar. Mama dan Bapak makin sayang sama sena.

Rabu, 22 April 2009

Gaya Sena Bobo

Kalau udah malem dan Sena bobo, buat mama lebih seru liatin Sena bobo daripada nonton TV. Sena klo bobo ga bisa diem. Muterrrrr....terrr...terrr...terrrrrr...












Gaya Sena bobo, dalam waktu 5 menit genti posisi 180 derajat

Pernah satu saat waktu malam hari bangun Ma ngerasa ada yang ngejeduk ke punggung. Dengan hati-hati Mama geser dulu sebelum bangun, dan emang ternyata Sena sudah menyeruduk punggung Mama sambil terus merem.












Nyungsep ke guling...

Pernah juga Mama kebangun waktu tidur karena sesuatu menghantam dada Mama dengan keras. DUK!!! Waduh! Ternyata sambil tidur badan Sena berputar sampai kakinya menendang dada Mama. Ampyuuunnn...












My Beautifull little angel is having sweet dreams

Tapi wajahmu itu, klo bobo neng geulissss...Mama selalu pengen ciumin kamu. Cuma kasian klo kamu bangun, jadi mama cium hati2 sesekali aja, ya.

Sena sakit huuuuu....:(

Tanggal 6 April lalu, mama dapet kado ulang tahun yang menyedihkan. Sena sakit. Ceritanya begini...

Tgl 4 April 2009 : Bapa pengen ajak Sena jalan-jalan. Sekali-kali bawa Sena keluar, jangan di rumah aja, kasian takut bosen. Mama tadinya berpikir mau pake angkot aja, tapi Bapa bilang pake motor juga gpp. Ya sudah, Mama pikir toh deket, cuma ke Cimahi Mall, makan di KFC.
Semua "perangkatan perang" rasanya mama udah siapin. Makanan Sena, ASI di botol, pampers, lap, topi, clemek dll. Sena di pakein jaket. Pas mau pergi, enin ingetin mama untuk pakein sena selimut. Tapi mama pikir deket kok, lagian bapa jalanin motornya pelan2. Akhirnya pergi juga.
Sena sepertinya enjoy saja. Di KFC juga disuapin bubur yang bawa dari rumah, Sena makan lumayan banyak, walau ga abis.

Tgl 5 April 2009 : Minggu pagi nih, Mama dan Bapa biasa ajak Sena ke Taman Pemkot. Rencananya abis belanja sayuran Mama pengen nyuapin Sena disana. Tapi ga taunya Mama masuk angin. Tiba-tiba aja Mama pusing.
Waktu itu sempet kleyengan, mata udah gelap, padahal lagi gendong Sena. Bapa lagi pakir motor agak jauh. Begitu nyamperin, Bapa kaget liat mama yang lesu. Mama istirahat sebentar, sempet maksain nyuapin Sena yang emang udah kelaperan. Pulangnya Mama langsung kasih Sena sama enin, mama minum obat dan bleg...tidur ampe siang.

Tgl 6 April 2009 : Hari ulang tahun mama!!! Bapa sempet ga inget, padahal denger Aki ngasih ucapan selamat ulang tahun, tapi dikiranya bukan buat mama. Dikira Bapa ngucapin selamat buat Sena yang udah 8 bulan tanggal 5 kemaren. Waktu enin juga ngucapin selamat baru deh Bapa sadar.
Siangnya mama di kantor juga dapet ucapan selamat dari temen2 mama.
Sorenya...mama pulang dapet laporan dari aki dan enin, Sena demam. Ma bingung antara bawa ke dokter atau bidan. Soalnya Sena baru 2 bulan yang lalu demam, tapi toh gpp.
Karena diukur panas badan Sena sampe 39*C, mama bawa ke bidan aja yang deket. Takutnya ntar malem tambah tinggi demamnya. Malamnya habis minum obat demam Sena sempet turun, tapi ga lama naik lagi.

7 April 2009 : Mama ijin ga masuk kantor. Demam Sena masih naik turun, tapi Sena tetep ceria dan main seperti biasa.

8 April 2009 : Sena udah baikan, Mama tinggal aja ke kantor. Tapi pulang kantor Sena ternyata masih demam.

9 April 2009 : Libur pemilu, disambung libur paskah, trus sabtu minggu, jadi libur 4 hari. Tapi mama abisin dengan begadang tiap malam bareng enin karena Sena ga mau turun dari gendongan. Panasnya tetep tinggi. Hari Sabtu mama bawa ke dokter. Cek lab, trombisit normal. Sena suruh kontrol 3 hari. Sena masih demam tinggi, trus batuk-batuk berdahak, hidungnya juga mampet. Bobonya gelisah. Sena udah malas senyum. Kasian banget liatnya, sedih hati mama, sampe nangis jadinya. Mana minggu depannya enin mau ke surabaya.

14 April 2009 : Mama ambil cuti 3 hari. Mama ga tenang klo Sena blum sembuh benar. Selama tugas di kantor masih bisa diwakilkan, mama ambil cuti. Alhamdilillah Sena demamnya berangsur turun. Kontrol ke dokter dan gpp katanya. Tapi terus keluar bintik2 merah. Ternyata campak. Udah imunisasi? Ya belum, Sena kan baru 8 bulan, sedangkan imun campak baru bulan depan. Batuk-batuk Sena menyedihkan, mama sampe nangis. Tapi lucunya Sena malah bengong liatin mama nangis, trus minta berdiri, mau peluk mama, trus tangannya nepuk2 pundak mama. Duhhh...anak mama pinter. Mama ga jadi nangis deh :)

16 April 2009 : Sena udah sehat. Mama tenang pergi ke kantor. Tapi malesnya minta ampun, kelamaan libur dan ngelonin Sena hehehe...

Senin, 06 April 2009

Senengnya jadi mama mu...^^ (Sena 8 Bulan)

Week end ini, Sena makin pinter. Celotehannya sudah beragam. Mulut Sena mulai buka tutup ngikutin apa yang sering diajarkan enin dan mama sama kamu. Tanggal 4 april sore hari waktu mama pangku kamu, sambil meraih wajah mama Sena bilang "mamah". Wahhh...seneng sekali...aki dan bapak yang waktu itu ada didekat kita juga kegirangan...tapi waktu minta diulang Sena cuma bengong. Kaget kali ya. Mungkin itu ga sengaja Sena ucapin, tapi mama senang banget dipanggil ama Sena "mamah". Besoknya Sena juga beberapa kali bergumam...mamamamama...tapi sambil liat bebek :(
Sena lagi belajar bicara ya, mama seneng. Perkembangan kamu yang lain, Sena juga sekarang udah bisa "dadah"...melambaikan tangan dengan semangatnya...dadah sama lukisan kuda...trus waktu ada tukang es krim lewat sena juga dadah...hehehe...

Senin, 30 Maret 2009

Ke Pasir Pogor

Hari Sabtu lalu, Sena diajak aki dan enin ke Pasir Pogor. Nengokin Om Dery yang sedang dalam tahap pemulihan karena kecelakaan.
Ini kedua kali buat Sena pergi dari rumah lumayan jauh. Cuma klo yang pertama kali waktu Sena umur 4 bulan, pake nyarter mobil, enak ber-AC. Sekarang ini pake angkot aja, kata Aki.
Ya membiasakan dirilah. Maklum aja Bapak dan
Mama Sena dari keluarga biasa aja, blum bisa beli mobil sendiri.
Mama agak khawatir, enin juga. Soalnya naek angkot kan panas dan lama karena jalannya muter-muter kota. Perbekalan udah disiapin dari malam hari sebelumnya.
Berangkat jam 8 pagi dari yang rencana jam 7.30, soalnya menyesuaikan situasi. Sena baru beres sarapan jam segitu. Kita pergi sepagi itu takut kena macet dijalan, sekarang kan lagi musim kampanye.
Ternyata emang kena macet juga.Lumayan lama di daerah kopo. Enin dan Mama kesel banget. Tapi Sena anteng aja. Begitu ngantuk langsung merem dengan tenangnya dipangkuan mama.
Di daerah buah batu Sena terbangun sama suara gitar pengamen yang lumayan kenceng. Langsung
mata Sena melotot memperhatikan gitarnya. Aneh kali ya...apa ituuuu...?
Sepanjang sisa perjalanan Sena seneng aja liat-liat pemandangan sambil ber"hao...hao.."
sampe bibirnya maju ^^
Nyampe di Pasir Pogor Sena makin seneng, soalnya banyak orang, ketemu Enin Ani, Om Dery dan Om Rama. Trus ada Om Aris yang gondrong dan ketawa ceria begitu liat Om Iwan yang sering datang ke rumah.
Siangnya Sena Mama bawa ke rumah Enin Eti beberapa blok dari situ. Tapi Sena ga betah,
mungkin udaranya udah mulai ga enak, gerah dan lembab karena mau turun ujan. Jadi cepet-cepet Mama bawa Sena balik ke rumah Enin Ani. Di sana Sena langsung Mama seka biar seger. Mama dan Enin juga numpang mandi dulu, soalnya gerah banget.
Ternyata emang turun ujan, gede banget. Tapi cuma sebentar. Begitu ujan reda langsung pamit sama Enin Ani.
Alhamdulillah dijalan waktu pulang ke cimahi lagi, Sena juga sehat dan seger. Malah Mama yang agak pusing, mungkin cuma kecapean. Tapi seneng banget liat Sena tetep ketawa ceria.
Aki dan enin juga seneng, udah ga khawatir lagi. Kapan-kapan Sena diajak main lagi, ya!
Nanti klo Bapak pulang ^^

Jumat, 20 Maret 2009

7 Bulan Sena Nairani

Sudah 7 bulan Sena, mama dan bapak tercenung menyadari banyak waktu yang kami lewati tanpa bersama kamu. Mama dan bapak terikat waktu untuk bekerja. Maafkan kami, sayang...
Sena sekarang terlihat seperti anak-anak, bukan bayi lagi. Soalnya Sena sudah seneng main di lantai, ga mau gendong kalau ga ngantuk. Padahal Sena belum bisa duduk dengan baik, keseimbangannya belum bagus. Sena paling suka kalau ditaruh di baby walker atau dititah sambil ngacak-ngacak meja di ruang tengah. Di rumah, kebiasaan menaruh barang-barang kecil di atas meja sekarang mulai berhenti, setelah sekian tahun...akhirnya^^. Meja tengah kosong, tapi pindah ke atas lemari TV :P (sama aja...)

Sena makin lincah di atas baby walker

Mungkin turunan dari mama nya, Sena mulai keliatan emosional ^^', trus watak bapaknya juga mulai keliatan. Sena keukeuh banget kalau pengen sesuatu. Mainannya diambil pasti menjerit protes. Sena juga jadi gampang nangis. Pernah waktu lagi tidur-tiduran berdua sama enin, enin pura-pura nangis, huhuhu... eh, Sena ikutan meneteskan airmata, trus mukanya sedih banget... aduh...enin jadi merasa bersalah dan buru-buru ngajak bercanda lagi.













Bisa diem ga...Sena kan mau difoto, please...^^'

Kalau soal makan, Sena jagonya deh. Pagi biskuit bayi bisa abis 2, siang bubur beras merah, sorenya kalau ga biskuit lagi, bubur kacang ijo. Tapi kemarin seharian sena susah banget makan. Ga ngerti kenapa. Munkin bosen kali ya dengan menu itu terus. Mama bingung, soalnya mau kasih menu baru malah diragukan sama enin, jangan dulu kasih yang aneh2, katanya, masih kecil. Lagi pula, mama kan di kantor, jadi susah ngawasinnya. Aduh...jadi binun...

Karena Sena udah bukan bayi lagi, bapak juga minta mama ga makein Sena baju bayi lagi. Ya udah...Sena emang makin cantik klo pake baju cewe. Senang loh, punya anak cewe...bisa dandanin ^^
Sena yang cantik ngacak2 korannya Aki...makin cantik deh :P

Sabtu lalu Mama ke posyandu bawa Sena untuk ditimbang. Weleh...timbangan di posyandu itu ya...menyedihkan banget, masa dari kaen bekas karung terigu. Iiihhh...kapok ah. Mana berat Sena masa jadi 6,5 kg? Bulan lalu kan udah 7,1kg...turun drastis ya? Perasaan Sena tambah berat deh.

Akhirnya karena penasaran hari Senin (kebetulan libur) Mama sama bapak bawa Sena ke Bidan. Karena di Bidan lagi banyak pasiean yang mau melahirkan, mama dan bapak timbang Sena sendiri (nebeng ya, tante bidan!).
Sena di taruh di timbangan, eh, teryata udah 7,6 kg. Tuh, kan...beratnya nambah.

Senangnya lihat Sena tambah Sehat dan lincah. Setiap orang yang lihat kamu pasti memuji, Sena cantik, lucu, pintar...mama bangga^^

Senin, 02 Maret 2009

Sena udah besar, ma!

Semenjak menginjak usia 6 bulan, perkembangan Sena semakin terlihat. Sena sekarang sudah ogah dipangku2 atau digendong kalau ga sedang ngantuk. Maunya maeeeennnn aja. Ga bisa diam sebentar aja. Baru dipangku sedetik Sena sudah memerosotkan diri turun ke lantai, padahal kan berdiri juga belum kuat. Buat Sena segalanya serba aneh dan menarik. Mata sena akan terbuka lebar dan bersinar kalau sedang mengamati sesuatu, mulutnya sampai monyong-monyong dan bersuara penuh kegembiaraan dan rasa ingin tahu.

Melihat air di dalam teko plastik Sena terkagum-kagum, airnya bergerak-gerak setiap tekonya digeser. Sena sangat takjub, tertarik sekaligus takut melihat air yang mengalir di kran tempat cuci piring. Sena sangat penasaran dengan alat pel dengan gagangnya yang panjang seperti tiang, kalau lap nya ditaruh dilantai, gagangnya bikin lap itu bergerak kesana-kemari. Sena sangat ingin mencabut bulu-bulu karpet sampai jongkok dan membungkuk ke bawah untuk melihat lembaran benang yang menempel di karpet. Sena sempat kesel karena ga berhasil membuka toples tuperware yang isinya gorengan yang kalau digigit mama suaranya "kriuk...kriuk..."

Banyak hal-hal kecil yang setiap hari mama lewati dengan biasa saja ternyata sangat luar biasa buat Sena. Semenjak ada Sena, hal-hal kecil itu mulai mama perhatikan lagi. Mama bangga, rasa ingin tahu mu besar sekali.

Senin, 23 Februari 2009

Arti tangisan bayi vs sena

Ternyata bayi itu memang pintar berkomunikasi. Katanya, tangisannya itu sebagai alat komunikasi. Jadi Mama agak khawatir dari sejak lahir Sena jarang menangis. Sekalinya menangis, duhhh...memilukan sekali.
Setiap bayi memang beda-beda ya, kan tiap orang itu katanya unik. Seperti yang berikut ini, ada beda antara cara mengkomunikasikan bayi menurut sebuah teori dengan kenyataan yang Mama perhatiin dari Sena.

Tangisan Aku Ingin Menyusu:
Versi teori : Bayi Anda akan mulai menangis jika lapar. Tangisannya biasanya berulang-ulang. Pertama, ia menangis lalu berhenti sejenak untuk mengambil napas, menangis lagi, berhenti sejenak untuk mengambil nafas, demikians seterusnya. Mengatasinya, susui dia hingga kenyang.
Versi Sena : Sena akan membuka mulut lebar-lebar trus kepalanya mencari-cari nenen. Udah agak gede, umur 4 bulan refleknya hilang. Sena lebih suka bilang "eu...eu..." sambil tetep cari nenen. Agak gede lagi, umur 6 bulan Sena lebih suka langsung emut-emut segala yang ada dekat mulutnya. itu tandanya laparrrrr...

Tangisan Popokku Kotor:

Versi teori : Bayi lebih suka popoknya bersih dan kering. Jika popoknya basah ia akan menangis karena merasa tidak dari rasa tidak nyaman. Tangisan pengumumam popokku kotor biasanya perlahan, kemudian makin keras dan makin keras. Anda juga bisa memperhatikan bahwa ia bergeliut-geliut di tempat tidurnya. Mengatasinya, segera periksa popoknya. Ia barangkali memerlukan popok yang baru.
Versi Sena : Kalau pipis minta genti popok, Sena menghentakan kakinya berulang-ulang sambil tetap bobo. Agak gedean, umur 6 bulan, Sena bangunin Mama untuk genti popok dengan nyeruduk ke arah Mama sambil tetep bobo, trus tangannya narik-narik baju Mama. Kadang Mama bingung, kirain mau nenen, ga tau nya pipis.

Kalau lagi ga bobo, setiap mau pipis Sena selalu minta turun dari gendongan. Atau kalau lagi ga digendong Sena tiba-tiba berhenti maen sebentar, trus liat ke bawah kakinya, nengok celana yang basah :P

Tangisan Badanku Sakiiit:
Versi Teori : Semua bayi menangis jika ia merasa sakit. Tangisan jenis ini adalah tangisan bernada tinggi, hampir seperti jeritan, kemudian ia terengah-engah pada saat menarik nafas, lalu menjerit lagi. Jalan keluar, cobalah temukan apa yang membuatnya kesakitan. Pegang perutnya, jangan-jangan kejang. Goyang-goyang tangan, kaki atau leher dan kepalanya. Jika ia menjerit lebih keras ketika menggoyang bagian tertentu, mungkin ada yang sakit karena terjatuh tanpa sepengetahuan Anda. Kompreslah bagian yang sakit dengan air hangat.
Versi Sena : Ooo...klo yang ini bolehlah sama. Sena pernah ga sengaja kejeduk waktu lagi digendong enin. Dahinya benjol. Enin sampe gugup. Sena nangis keras sekali, air matanya bercucuran. Langsung Mama jilat benjolnya, katanya biar ga berbekas.

Tangisan Aku Bosan:
Versi Teori : Bayi selalu memerlukan stimulasi dan akan timbul bosan jika ia tidak memperolehnya, atau bahkan bosan dengan satu aktivitas saja. Tangisan jenis ini dirancang untuk mendapat perhatian Anda. Makanya, tangisan ini lebih mirip teriakan ketimbang tangisan. Dan, ia akan tetap menagis seperti ini selama ia merasa bosan. Mengatasinya, ganti aktivitasnya. Misal, temani dia bermain, menyenandungkan nyanyian, membacakan cerita atau bisa juga ajak jalan-jalan.
Versi Sena : Sena mulai dari "eu...eu.." dulu..trus teriakannya muncul, kalu tetep dicuekin baru deh ambil ancang-ancang untuk nangis^_^

Tangisan minta gendong:
Versi teori : Bayi Anda akan menjadi cengeng jika lelah, walaupun ia mungkin tidak ingin tidur. Ia akan merengek dengan menjengkelkan. Kepalanya mungkin terangguk-angguk untuk beberapa detik, dan mungkin Anda melihat bahwa ia menggosok-gosokkan tangannya pada mata serta wajahnya. Mengatasinya, ayunlah ia perlahan-lahan sampai akhirnya ia jatuh tertidur.
Versi Sena : Sena bakal bernyanyi " Euuuu...ooo..." ga lama trus diem. Diajak bercanda juga senyumnya pasti cuma seulas. Cuma kasih hormat aja sama yang ngajak bercanda, udah gitu pasti memalingkan muka atau "nyungsep" di ketiak.

Tangisan kesepian:
Versi teori : Bayi Anda senang bergaul. Ia ingin Anda selalu berada di sisinya. Jika merasa kesepian, tangisannya akan terdengar menyedihkan. Seakan ia tengah sedih atau marah. Mengatasinya, luangkan waktu bersamanya paling tidak sampai ia tenang. Jika Anda perlu menyelesaikan sesuatu, gendonglah ia sampai tenang, kemudian lanjutkan pekerjaan anda bersamanya di sisi Anda.
Versi Sena : Sena juga sedih klo ditinggal sendiri. Tapi kadang ada waktunya kita-kita yang jagain terpaksa harus tinggalin Sena sendirian di kamar. Sena pasti nyariin trus manggil "Ooo...ooo...", kadang kalau lagi semangat Sena teriak "Oooiii!"

Gimanapun kamu Sena, Mama bangga sama Sena. Anak mama yang cantik, si herang mencrang ^_^

(sumber teori: CyberNews Suara Merdeka)

Selasa, 10 Februari 2009

Udah 6 bulan?

Sena udah enam bulan? waduh...ga kerasa ya, anak mama udah gede. Sena makin tinggi, menurut catatan di KMS Sena sekarang tingginya 69,5 cm, BB 7,1 kg. Syukurlah, kamu makin cantik dan sehat, sayang.
Mama udah ga sabar pengen liat Sena emam. Tapi Sena ga jadi Mama kasih emam pas ulang bulannya, soalnya Sena masih ga enak badan. Jadi 3 hari kemudian baru Sena dikasih MPASI. Sayang juga ga bisa sesuai rencana Mama. Sena udah duluan enin kasih biskuit bayi yang di seduh pake susu. Padahal Mama pengen kamu emam pure atau bubur susu dulu. Mama udah cari2 beras merah (akhirnya dapet juga). Tapi kayanya Sena eneg klo dikasih bubur beras langsung pengen muntah. Apa rasanya ga enak ya? Klo biskuit Sena doyan, apalagi klo sambil pegangin biskuitnya. Dengan gaya seperti orang dewasa Sena melahap biskuit yang ada ditangannya. Hup! Maunya digigit, tapi blum ada giginya, hihihi... Akhirnya sena cuma jilatin sambil masang muka serius liatin Mama. "Sena bisa kok emam biskuit sendiri." Gitu kali ya yang ada dipikirannya hehehe...
Sedikit2 Sena akhirnya menunjukan keinginan untuk berguling-guling. Jangan harap bisa cepet genti celana atau bajunya. Sena udah ga bisa diem. Klo soal "baceo" sih jangan tanya, Sena makin rame bersuara, apalagi tiap bangun tidur. Suaranya sekarang bukan cuma "Eung...eung..." dan "Ooo..ooo...". Tapi udah ada "Effer", "Abuww...bu..bu..bu...", "Bremm...Prhh..."
Sena juga mulai kelihatan suka musik. Saat musik slow didengerin Sena dengerin dengan hikmad sampai ngantuk. Zzzzzzz....
Kalau denger musik agak nge-bit atau suara orang nyanyi, Sena berdiri trus lututnya digoyang-goyang, naik-turun deh pantatnya...sambil nyengir lagi. Mungkin maksudnya Sena joged, ya? ^_^

Senin, 02 Februari 2009

Tentang ASI

Cerita ini tentang Air Susu Ibu. Ya, sumber kehidupan pertama yang dicari manusia saat terlahir kedunia. Dengan menyusui ia mencari pemenuhan kebutuhannya sebagai manusia. Saat tubuh manusia sudah dialiri ASI maka mulai muncul semua keinginan dan rasanya.ASI adalah makanan sekaligus minuman terbaik bagi seorang bayi. Penggantinya, susu formula, hanya diberikan bila mana benar-benar diperlukan. Sekarang ini sudah gencar dimana-mana kampanye ASI Eksklusif selama 6 bulan. Artinya bayi diberikan makananan berupa ASI tanpa tambahan cairan maupun makanan lain termasuk Susu formula. Tapi sayangnya, kampanye tersebut belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi sebelum Mama. Satu bulan lamanya, Alhamdulillah Mama bisa memberikan Sena hanya ASI langsung tanpa botol. Tapi karena kelak setelah waktu cuti selesai, Sena harus belajar menyusu dari botol. Awalnya Mama keukeuh ingin memberikan ASI tanpa campuran Susu Formula. Tapi Mama yang waktu lalu masih bodoh, termakan kata-kata orang disekitar Mama yang menyarankan campuran Susu Formula buat Sena. Apalagi waktu itu ASI Mama yang keluar memang masih sedikit. Padahal, itu sangat cukup, karena waktu itu, Sena memang miminya masih sedikit. ASI itu keluarnya ternyata menyesuaikan dengan kebutuhan di bayi, semakin banyak Sena mimi, ASI Mama juga bakal makin banyak keluar. Tapi sudah terlanjur di campur, Mama cuma berusaha mengejar kebutuhan jumlah ASI Sena.Selama di kantor, Mama terus perah ASI. Awalnya cuma 1 kali. Lalu Mama beranikan perah 2x walau cuma dapat sedikit. Lama-lama banyak juga. Apalagi kalau Mama habis banyak makan sayuran dan minum susu. Tapi situasi di kantor dan rumah kadang tidak memungkinkan Mama makan sempurna seperti yang diinginkan, ya...seadanya aja. Tapi minum susu tetep jalan terus.Mama manfaatkan kulkas yang ada dikantor. Jadi ASI yang diperah pagi-pagi dimasukan kulkas. ASI yang diperah siang masih tahan nyampe rumah langsung masuk kulkas.Mama tetep berusaha tutup telinga waktu aki dan enin mulai sering bicara tentang pemberian makanan pendamping ASI sebelum Sena 6 Bulan. Mereka memanfaatkan gerak-gerik Sena yang sepertinya "mupeng" klo lihat orang makan atau minum. Padahal, Sena sedang mengalami fase oral. Memang masanya buat Sena apa saja dimasukan ke dalam mulut.Sena juga memang senang menirukan apa yang dilakukan orang dewasa. Mama yakin, apa yang disarankan WHO dan diperjuangkan- Mama-mama yang lain, bahwa pemberian Makanan Pemdamping ASI sebaiknya diberikan setelah usia 6 bulan adalah yang terbaik. Mama ga mau kalah bersaing dengan mereka. Walaupun Mama sudah terlanjur memberikan Sena Susu Formula sejak usia 2 bulan, karena Mama ga mau Sena kelak kalah bersaing dengan teman-teman Sena yang hebat-hebat.Sena tetap tumbuh dengan sehat selama ini sesuai dengan usianya walaupun tanpa bubur atau kerokan buah pisang. Sena juga ga lantas nge fans sama botol susu dan lupa sama mamanya seperti bayi lain. Waktu Mama pulang dari kantor pasti Sena langsung pengen digendong Mama dan kangen-kangenan sambil mimi. Malah agak susah ngasih Sena susu dari botol. Tapi untung ada enin yang begitu sabar ngebujukin Sena sampai bisa mimi banyak dari botol waktu Mama di kantor. Sena doain enin biar selalu sehat dan panjang umur ya.Ada cerita lucu juga. Waktu Sena dibawah umur 4 bulan, Sena masih gampang dikasih susu lewat botol. Klo udah lapar, siapa aja yang kasih pasti Sena mau. Sampai pernah loh, Aki yang kasih Sena susu dari botol hehehe...makasih ya, ki. Tapi setelah Sena umur 4 bulan, sena udah ngerti kali ya, masa yang kasih susu laki-laki. Jadi klo sama Aki acaranya cuma maen, ga bisa nyusu lagi^_^

Sena sakit huhuhu...

Jumat sore mama kaget dapet telepon dari rumah, kata enin, Sena demam. Mama bingung ditanya mau gimana malah balik nanya lagi. Tadinya Mama minta enin bawa Sena ke dokter tapi diluar hujan gede, dokter lumayan jauh. Jadi waktu enin bilang bawa aja ke bidan, mama mengiyakan. Bagaimana ini, udah mau 6 bulan, sebentar lagi dikasih MPASI, kok Sena malah sakit. Hati Mama ga karuan, pengen cepat pulang, setengah jam rasanya lama sekali.
Pulang ke rumah Mama liat Sena udah bisa senyum. Kata enin, klo tadi sebelum dikasih obat penurun panas dari bidan, Sena layu sekali. Mama peluk Sena, maaf ya, Sena tertular gejala flu dari Mama. Mama ga bisa jaga kesehatan. Udah seminggu ini Mama flu. Trus Sena klo malam tetep bobo sama Mama karena masih suka bangun malam minta nenen atau cuma minta dipeluk Mama. Akhirnya gini deh, Sena kena gejala flu juga.
Besoknya karena Sena masih panas Mama khawatir. Mama bawa Sena ke dokter anak di Rumah Sakit deket rumah. Tapi syukurlah, paru-paru Sena katanya bersih. Sena cuma flu biasa. Tapi Mama kaget, yang musti diminum Sena sampe 3 macem. Obat penurun panas, antibiotik dan vitamin. Ngasih obatnya itu loh, aduh....Mama sama enin berjuang megangin Sena yang berontak. Habis minum obat Sena bobo pules sekali.

Hari Minggunya, Sena udah seger. Sena udah kembali seperti semula, jingkrak-jingkrak klo ditaruh dipangkuan, trus ketawa ngakak ga jelas gara-gara apa, hehehe... Biarain deh, itu tandanya Sena udah sehat. Walupun Mama masih liat Sena batuk dan hidung Sena mulai ada ingusnya. Tapi emang begitulah tahapan gejala flu. Nanti juga lama-lama ilang. Yang penting Sena harus banyak istirahat dulu.

Jumat, 16 Januari 2009

Sena, kamu kenapa?

Awal rencana, tadinya mama cuma mau pergi sebentar saja sama bapa ke nikahannya Tante Erlin dirumahnya, di kopo. Nekad saja, mau pake motor. Sena dititipin ke aki, aki juga udah nyanggupin. Enin ke surabaya selama satu minggu, dan selama ini mama memang ga ke kantor karena liburan hari Natal.
Kemudian Bapa dateng sama temennya. Om Hakin ke Bandung sama seluruh keluarga, niatnya pengen liat jualan sepatu di Cibaduyut. Karena waktunya bersamaan dan arahnya sama, Om Hakin ngajak sekalian aja. Nganter Mama sama Bapa dulu ke nikahan, abis itu baru ke Cibaduyut. Karena Om Hakim bawa mobil, jadi Sena bisa di bawa, ga usah ditinggal (dalam hal ini aki merasa lega ^_^`)
Maka jadilah Sena berkelana sampai Kopo lalu ke Cibaduyut. Walaupun cuma nangkring dan ikut bobo aja, Sena anteng, seneng banget sepanjang jalan. Berangkat dari rumah jam setengah 11, pulang dan nyampe lagi di rumah jam 4 sore. Mama lega karena Sena ga rewel. Begitu nyampe, Sena dicebokin ( dijalan pulang ngenge dulu si neneng nih) sekalian di mandiin. Abis itu mimi sebentar trus bobo.
Besok paginya Om Hakin balik ke Jakarta. Bapa juga ikut, karena harus dinas lagi sore harinya. Sena masih anteng-anteng aja.
Agak siangan Sena bobo lagi tapi ga lama. Trus main sama aki. Beres Mama makan siang, Sena kaya yang ngantuk, jadi Mama temenin ke kamar untuk bobo. Tapi ga nyampe 10 menit Sena bangun sambil terisak-isak. Mama gendong dan timang-timang, tapi Sena nangis tambah kenceng. Mama berusaha bujukin, Mama kasih mimi botol seperti biasa klo mau bobo siang. Tapi Sena tetep nangis.
Aki waktu itu ada tamu, tapi bolak-balik ke kamar liat Mama yang kebingungan karena Sena ga berhenti nangis. Kadang nangisnya terisak-isak trus berhenti, seperti mau bobo, tapi bangun lagi trus nangis kenceng.
Mama udah baca-baca doa, inget sama enin, "Yang sabar klo ngadepin anak nangis." katanya. Mama kuatin diri, mama berusaha tenang dan ga sedih, karena takut Sena tambah sedih.
Tapi Sena tetep ga berhenti nangis, sedih sekali kelihatannya. Akhirnya Mama kasih jurus terakhir, Mama kasih Sena mimi langsung. Sena mau nenen, tapi tetep sambil nangis berurai air mata. Mama jadi ga kuat sedih sekali. Mama peluk Sena, Mama minta maaf udah ajak Sena main jauh, Mama minta maaf ga ngerti apa yang Sena rasakan.
Sena tetep nangis. Mama inget minyak telon, cepet-cepet Mama ambil, klo Sena nangisnya agak pelan mau dikasih minyak telon. Akhirnya tangis Sena agak pelan, Mama bujuk Sena turun dari gendongan, mau dibalur minyak. Tapi Sena meronta, Mama udah mau gendong Sena lagi, tapi terlambat, Sena muntah-muntah.
Trus Sena nangis keras sambil menjerit-jerit. Mama panik sekali.Untung waktu itu ada Aki. Aki langsung bantu Mama. Sena diem waktu digentiin bajunya, dilap dan dikasih minyak telon. Begitu beres Sena langsung bobo.
Waktu liat jam, Mama kaget, sudah jam setengah 5 sore. Mama langsung mandi.
Tapi Mama masih dikamar mandi terdengar teriakan aki, minta Mama cepet keluar. Sena bangun dan langsung nangis keras.Mama cepet-cepet dihanduk dan keluar, begitu liat Mama, Sena berhenti nangis, ngeliatin Mama sebentar. Mama gentikan celana Sena, karena Sena ngompol.
Selama itu Sena cuma liatin Mama. Mama terus ajak bercanda. Ga taunya, sebentar saja Sena udah ketawa. Mama bersyukur, Sena ga terus nangis lagi. Sena mulai senyum dan tertawa lagi. Tadi itu kamu kenapa Sena? Mama cemas sekali. Maafin mama ya.

Kamis, 08 Januari 2009

Belajar guling-guling

Satu...











Dua...











Tiga ...










Aduh...cape, ma! Istirahat dulu ya...
Waduhhh...Sena gimana sih, belum apa-apa udah pengen istirahat.
Sena blum bisa tengkurep, boro-boro guling-guling, miring aja susah, hmmm....

Selasa, 06 Januari 2009

Udah 5 bulan

Sena udah lima bulan lagi, ya... Senangnya...Semoga selalu sehat, tambah besar, tambah pintar, tambah cantik. Umur lima bulan ini makin sering diajak main, belajar biar ga kaget klo satu saat diajak pergi jauh. Sena kan pengen nengok Umi di Sukabumi, juga Bi Uli di Surabaya. Mungkin satu saat bakal main ke Bogor atau Cibinong ke tempat Bi Ulan. Nanti klo udah gedean kita tengok mba Azmi di Jimbaran.
Usia lima bulan Sena beratnya 6,9 kg. Tinggi Sena 67 cm. Sena udah makin seneng diajak main. Klo dipangku, Sena udah ga mau diajak duduk, musti diberdiriin sambil ajrut-ajrutan. Klo ketawa pasti ngakak, seneng banget liatnya.
Klo dirumah sepi ga banyak orang kelihatan banget Sena sedih dan bete. Tapi klo banyak orang Sena keliatan seneng dan ceria.
Semoga bertambah kepandaianmu. Ayo, bikin kejutan menyenangkan buat Mama dan Bapa!